Selama ini yang kerap diperhatikan oleh kaum wanita adalah gejala gejala yang muncul saat haid seperti nyeri perut, kembung, keinginan mengonsumsi makanan yang tidak masuk akal, dan gejala lain lainnya.

Padahal, gejala yang dialami wanita tidak hanya terjadi pada saat haid. Pada masa subur pun terjadi perubahan perubahan fisik yang kadang tidak disadari oleh para wanita. Masa subur umumnya terjadi di pertengahan siklus haid saat kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat seiring dengan lepasnya sel telur dari ovarium. Sel telur ini selanjutnya akan menuju saluran tuba untuk siap dibuahi.

Lepasnya sel telur dan persiapan kehamilan membuat hormon reproduksi mengalami fluktuasi yang dapat mencetuskan perubahan secara fisik dan mental. Namun, gejala ini sangat bervariasi sehingga banyak wanita yang tidak menyadarinya.

Berikut beberapa gejala yang dialami wanita saat masa subur:
1. Siklus tidur berkurang

Ada banyak hal yang dapat mengacaukan siklus tidur, salah satunya adalah masa subur. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam PLOS ONE menyebutkan, pria melihat pasangannya lebih menarik saat kurang tidur dan terlihat kurang menarik saat tidur yang cukup.


Mengapa ketertarikan menjadi sesuatu yang penting? Saat masa subur, wanita akan terlihat lebih menarik dan keinginan untuk tidur berkurang agar bisa berhubungan suami istri lebih sering.

2. Mood bersinar terang


Menurut studi, wanita yang sedang dalam masa subur memiliki kadar emosional yang lebih baik, lebih antusias, waspada dan bersemangat dalam beraktivitas. Emosi positif ini penting bagi wanita untuk menarik perhatian pasangannya. Mengapa hal ini terjadi? Karena sistem limbik yang mengatur masa subur dan emosi berada pada area yang sama di otak.